senjaku dijumat sore
Hari kian larut burung burung terbang memenuhi pandanganku pada langit, aku senang aku masih selalu bisa menikmati apa yang Tuhan berikan. kita bisa merencanakan, memilih, dan berharap, namun Tuhan yang akan menentukan.
siang ini aku mulai beranjak dari gubug keluargaku, dimana aku ibu ayah dan kakaku berlindung dari semua keadaan. dulu kamu sering berkunjung kerumahku sekedar menjemputku atau bercakap dengan keluargaku. kini aku harus memulai kembali rutinitasku bagai seorang mahasiswa di kota perantauan ini. kota dimana kita pernah berjanji untuk mengunjungi tempat satu persatu, dulu aku merasa penuh dicintai hingga sekarang aku yang selalu merasa mencintaimu aku lupa bagaimana cara aku bersykur atas rasa terimakasihku pada Tuhan yang selalu memberiku kekuatan untuk hidup ini. kini tak ada lali yang tertinggal kecuali cerita.
aku senang memulai menyandang gelar baru pada hidupku, aku bukan lagi siswa namun sudah mahasiswa yang mana sudah mulai menjalani hidup dengan pilihan sendiri. dulu kota perantauan ini jadi tempat sasaran untuk aku menghabiskan waktu dengannya dikala libur sekolah. kini sosok lain hadir, kemudian rasa itu lahir
aku ingin berdamai dengan masalalu, karena yang ku terima saat ini adalah dia yang tak lagi membutuhkanmu, makanya ia pergi dengan sikap yang begitu dingin seperti orang asing yg baru saja bertemu. oh mungkin ini hanya perasaanku saja, namun ternyata tidak ! ini nyata ini realita terjadi dia memang dingin padaku. kita memang tidak diciptakan untuk saling melengkapi, hanya dua jiwa yang mirip.
memang ia selalu menemaniku selalu saat aku terpuruk bahkan saat aku tertawa. namun ingat aku hanya menorehkan tinta dihatimu, dan ternyata aku tak punya penghapusnyaaa.. oh tidakkk!! aku harus bagaimana, aku bimbang, aku tak tau aku harus bagaimana???
kini segeralah cari pasangan jiwa yang baru demi melengkapi hidupmu agar dapat kembali utuh.
jumat/2018
Komentar
Posting Komentar