ARTIKEL PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MENYIAPKAN GENERASI EMAS
ARTIKEL
PERAN
PENDIDIKAN KELUARGA DALAM
MENYIAPKAN
GENERASI EMAS
DISUSUN
OLEH
NAMA
: MILENIA DWI WINDASARI
NIM : 17102241001
KELAS : PLS 17 A
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
Peran
pendidikan kelurga dalam menyiapkan generasi emas
Sasaran
pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuh kembangkan potensi potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan
merupakan benihh kemungkinan untuk menjadi manusia. Ibarat biji mangga
bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon mangga dan bukan menjadi pohon jambu (pengantar
pendidikan prof. Dr. Umar tirtahraharja).
Sebuah
peradaban akan menurun apabila terjadi kerusakan moral. Masyarakat Indonesia
saat ini sedang menghadapi krisis krisis multidimensi yang berkepanjangan.
Krisis multidimensi ini di timbulkan karena menurunyya kualitas moral bangsa
yang di cirikan oleh membudayanya praktik KKN(korupsi, kolusi, dan nepotisme),
konflik(antar etnis, agama, politisi, dll), meningkatnya kriminalitas, etos kerja, dan banyak lagi. Indonesia
termasuk ke dalam 10 besar negara yang paling korup di dunia, dan kesepuluh
negara tersebut adalah negara yang miskin dengan segudang permasalahan sosial
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia di mata dunia internasional
dianggap negara yang rendah kredibilitasya. Tentunya pesepsi tersebutsangat
tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena akan mempengaruhi daya Tarik
Indonesia untuk iklim investasi. Rendahnya kredibilitas Indonesia di mata
internasional adalah cerminan dari perilaku individu-individu yang tidak
berkarakter,sehingga berdampak negatif terhadap pengelolaan negara, sistem
hukum yang akhirnya akan menurunkan daya saing Indonesia, dan seterusnya
membuat Indonesia terpuruk secara sosial,ekonomi, dan budaya.
Seorang
profesor pendidikan dari Cortland university, Thomas Lickona mengungkapkan
bahwa ada sepuluh tanda-tanda jaman yang harus diwaspadai karena menandakan
sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran. Tanda-tanda yang di maksud
adalah meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, penggunaan bahasa dan
kata-kata yang memburuk , pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan,
meningkatnya perilaku merusak diri, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua
dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, membudayakan
ketidakjujuran, adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama .
Karakter
yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak dini. Ada beberapa pihak yang
sangat mempengaruhi terbentuknya karakter anak, seperti keluarga, lingkungan
masyarakat, teman sepergaulan, lingkungan sekolah, dll. Banyak pakar yang
mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter pada seseorang sejak usia dini
akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Memiliki akhlak
yang mulia tidak secara otomatis begitu manusia di lahirkan, namun memerlukan
proses panjang melalui pengasuhan dan pendidikan.
Salah
satu ciri penting mmasyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional
dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin
cepat serta perkembangan arus informasi semakin cepat dan padat, maka anggota
masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan penhgetahuannya serta daya
kritis yang semakin tinggi. Oleh karena itu, manusia masa depan tersebut maklin
menuntut suatu kualitas hidup yang lebih baik, termasuk berbagai layanan yang
dibutuhkannya. Layanan yang diberikan oleh pemangku profesi tertentu, atau layanan profesional,
akan semakin penting untuk kebutuhan masyarkat tersebut.
Mayarakat
masa depan dengan ciri globalisasi, kemjuan iptek dan kesempatan menerima arus
informasi yang padat dan cepat, dan sebagainnyalah, tentulahh warga mau dan
mampu menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan
situasi baru tersebut. Maka peran kelurga sangat amat dibutuhkan dalam
menyiapkan generasi emas.
Keluarga
merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena
hubungann semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti
(ayah,ibu,anak) ataupun keluarga yang diperluas ( disamping inti, ada orang
lain : nenek kakek, adik ipar, pembantu,dll). Pada umumnya jenis kedualah yang
banyak ditemui dalam masyarakat indonesia. Meskibun ibu merupakan anggota yang
mula mula paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, namun pada akhirnya seluruh anggota keluarga itu akan
ikut berinteraksi terhadap anak. Disamping iklim sosial itu, faktor-faktor lain
dalam keluarga itu ikut pula mempengaruhi tumbuh kembangnhya anak, seperti
kebudayaan, tingkat kemakmuran, keadaan perumahannya, dan sebagainnya. Dengan
kata lain, tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh keseluruhan situasi dan kondisi
keluarganhya.
Hendaknya orang tua mendidik anak laki-laki dan
perempuan dengan apa yang telah diwajibkan atas mereka. Memberikan perhatian,
bimbingan, dan arahan yang baik. Sehingga orang tua kelak akan meninggalkan
generasi yang baik, yang bermanfaat untuk dirinya dan umat Islam. Ketika
seorang hamba memperbaiki antara dirinya dengan Allah, maka Allah akan
memperbaiki hubungannya dengan sesama makhluk.
Perkembangan
kebutuhan dan aspirasi individu maupun masyarakat, menyebabkan peran keluarga
terhadap pendidikan anak anaknya juga mengalami perubahan. Seperti telah
dikemukakan bahwa pada mulanya, keluargalahh yang terutama berperan baik pada
aspek pembudayaan, maupun penhguasaan pengetahuan dan keterampilan. Dengan
meningkatnya kebutuhan aspirasi anak, maka keluarga pada umumnya tidak mampu
memenuhinya. Oleh karena itu, sebagian dari tujuan pendidikan itu akan dicapai
melalui jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Bahkan peran jalur
pendidikan sekolah makin lama makin penting, khususnya yang berkaitan aspek
pengetahuan dan keterampilan. Hal ini tidak berarti bahwa keluarga lepas dari
tanggung jawab pendidikan anaknya itu, karena keluarga diharapkan bekerjasama
dan mendukung kegiatan pusat pendidikan lainnya.
Fungsi
dan peran keluarga, disamping pemerintahh dan masyarakat dalam sisdiknas
indonesia tidaak terbatas hanya pada pendidikan keluarga saja, akan tetapi
keluarga juga ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan lainnya. Pendidikan
dalam keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencangkup nilai
moral dan aturan serta pergulan serta pandangan serta keterampilan dan sikap
hidup yang mendukung hkehidupan bermasyarakat, dan berneghara kepada anggota
keluarga yang bersangkutan. Dalam penjelasan ayat 5 pasal 10 ditegaskan bahwa
pemerintah mengakui kemandirian keluarga untuk melaksanakan upaya pendidikan
dalam lingkungan sendiri,
Menurut
ki hajar dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat sebaik baiknya
untuk melakukan pendidikan oranhg-seorang maupun pendidikan sosial. Keluarga
itu tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan
pendidikan ke arah pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagi kanak-kanak
tapi juga bagi para remaja. Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun,
sebagai pengajar, dan sebagai pemberi contoh. Pada umumnya kewajiban itu bapak
itu sudah berjalan dengan sendirinya sebagai suatu tradisi. Bukan hanya bapak
ibu yang beradab dan berpengetahuan saja yang dapat melakukan kewajibann mendidikan
anak-anaknya, akan tetapi rakyat desapun melukan hal ini.
Pada
umumnya ibu bertanggung jawab untuk mengasuh anak, oleh karena itu hubungan
anak dan ibu perlu mendapat perhatian, utamanya pengawasan terhadap
perkembangan anak. Anak yang suka dimanja akan tidak penurut, agrasif, dan suka
menentang. Sedangkan yang mendominasi akan berkembang menjadi anak yang penurut
dan selalu bergantung pada orang lain.
Disamping
hubungan ibu dan anak, komposisi keluarga juga berpengaruh pada perkembangan,
utamanhya proses sosialisasi.
Beberapa penelitian
telah memberi gambaran bahwa ayah mempunyai gambaran berbeda-beda terhadap mata
sang anak. Seorang anak kecil menganggap ayahnya adalah sosok yang
melindunginya dari segala mara bahaya dan sumber kekuatan menghadapi masalah.
Bagi seorang anak laki laki, ayah dijadikan model yang patut dicontohh,
utamanya dalam proses sosialisasi. Oleh sebab itu, dalam perkembangan anak,
perlu adanya interaksi antara anak dan ayah. Sebab hubungan ayah dan anak itu
sangat penting. Dari penelitian tersebut ternyata bahwa tidak adaan seorang
ayah dalam keluarga menimbulkan berbagai persoalan, seperti kurangnya rasa aman
dan ketidak ada model bagi anak laki laki, ataupun perempuan yang mempunyai
rasa kekosongan.
Akhirnya
perlu ditegaskan lagi bahwa disamping pendidikan keluarga itu, keluarga juga
seyogiannyaikut mendukung program-program lingkungan pendidikan lainnya.
Keikutsertaan keluarga itu dapat pada tahap perencanaan, pemangtauan dalam
pengawasan, maupun dalam evaluasi dan pengembangan, dan dengan berbagai cara.
Dan yang tidak kalah pentingnnya adalah upaya koordinasi dan keserasian antara
pusat pendidikan.
Di masa-masa kegiatana belajar mengajar sedang aktif,
sekolah mengambil waktu kita dan anak begitu banyak. Adapun di saat libur, kita
banyak memiliki waktu luang dengan anak-anak kita, maka manfaatkanlah.
Saat libur waktu senggang, pikiran mereka juga tidak terbebani dengan
sekolah, maka orang tua hendaknya memenuhi kekosongan tersebut dan memanfaatkan
waktu-waktu tersebut. Mengajarkan kepada anak sesuatu yang bermanfaat, sehingga
pikiran dan aktivitas mereka tidak tersisi dengan hal-hal yang sia-sia atau
bahkan merugikan mereka.
Saat liburan, kita tunjukkan kesungguhan kita untuk berdekatan bersama
mereka. Kita tunjukkan kesungguhan kita dalam pengarahan dan pendidikan. Saat
itu pula kita curahkan perhatian kita, jangan sampai anak-anak mengisi
kekosongan mereka dengan buku-buku dan majalah-majalah yang berisikan hal-hal
yang merusak, pemikiran-pemikiran yang menyimpang, dan akhlak yang rendah. Dan
hendaknya kita juga tidak memilih kota-kota atau bahkan negara-negara yang bisa
merusak akidah dan akhlak sebagai tempat berlibur dan tujuan wisata.
Tidak kita
ragukan lagi, sebagian tempat atau negara tujuan wisata adalah negara yang
rusak. Banyak terdapat hal-hal yang mengundang syahwat dan merusak pemikiran
https://imadiklus.com
http://pendidikan-luar-sekolah.fip.uny.ac.id/
fip.uny.ac.id/
https://imadiklus.com
http://pendidikan-luar-sekolah.fip.uny.ac.id/
fip.uny.ac.id/
Komentar
Posting Komentar