pemberdayaan perempuan


TUGAS
PSIKOLOGI SOSIAL

PERAN KETUA DALAM PKK PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DISUSUN OLEH
NAMA               : MILENIA DWI WINDASARI
NIM                   : 17102241001
KELAS              : PLS 17 A



PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
PENDAHULUAN

Pembangunan nasional merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara sadar, dan terencana oleh suatu bangsa, Negara, dan pemerintahan menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building), seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.Untuk memajukan pembangunan nasional dalam hal pembangunan perekonomian, Indonesia memiliki masyarakat yang dinilai berhasil dalam melaksanakan pembangunan, jika pertumbuhan perekonomian yang ada di Indonesia sudah cukup tinggi. Pembangunan juga merupakan suatu proses sistem dan aktivitas ekonomi serta sosial untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat. Pemerintah telah melaksanakan pemberdayaan perempuan yang hasilnya terlihat dari adanya peningkatan peran dan kedudukan perempuan diberbagai bidang kehidupan. Berdasarkan Biro Pemberdayaan perempuan Kementerian Peranan perempuan 2017 peningkatan tersebut masih belum sebagaimana diharapkan, yaitu terwujudnya keadilan dan keselarasan antara perempuan dan laki-laki dalam hak dan kesempatan berpartisipasi dan menikmati hasil pembangunan.
Guna meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) perempuan Indonesia, dan mewujudkan kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Pemerintah telah membentuk berbagai program dan sarana yang dapat membantu kegiatan tersebut salah satunya, adalah organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di seluruh wilayah Indonesia. Organisasi ini telah diakui oleh masyarakat. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan gerakkan nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggerak utama untuk menuju terwujudnya keluarga yang bahagia, sejahtera, mandiri. Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan dalam mendukung program-program pemerintah. Dari keluarga yang sejahtera ini, maka tata kehidupan berbangsa dan bernegara akan dapat melahirkan ketentraman, keamanan, keharmonisan, dan kedamaian. Dengan demikian, kesejahteraan keluarga menjadi salah satu tolak ukur dan barometer dalam pembangunan dengan program-program pemerintah. PKK menjadi gerakan untuk membantu dan mendukung program-program pemerintah dengan mendata beberapa aspek yang diperlukan seperti data warga, ibu hamil, bayi, dan balita, kelahiran, kematian, sampai kegiatan masyarakat. Sasaran PKK yaitu keluarga yang ada diperdesaan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan kemampuan serta kepribadiannya dalam bidang mental bidang spiritual yang meliputi sikap dan prilaku serta fisik material yang meliputi pangan, papan, sandang, kesehatan, kesempatan kerja yang layak, serta lingkungan hidup yang sehat juga lestari melalui pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan. Pemberdayaan perempuan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan peran agar dapat melaksanakan fungsi dan peran sebagai perempuan. Sejauh ini yang dapat dilihat dari peran ketua PKK sebagai ketua yang bertanggungjawab dalam membina, memimpin serta mengarahkan TP PKK dalam berbagai program kegiatan pemberdayaan perempuan, masih dirasa kurang mampu memangsimalkan fungsi dan perannya sebagai ketua PKK sehingga membuat peran ketua PKK kurang optimal dalam melaksanakan program kegiatan pemberdayaan perempuan.


KERANGKA DASAR TEORI
1.      Peran
a.       Pengertian peran
Menurut Biddle dan Thomas (2003:16), peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi anjuran, memberi penilaian, memberi sangsi dan lain-lain
b.      struktur peran
Menurut Friedman, M Struktur peran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
·         Peran Formal Yaitu sejumlah perilaku yang bersifat (homogen).
·         Peran Informal Yaitu suatu peran yang bersifat (implicit)
2.      Kepemimpinan
Menurut Stoner et al. (1995:47) adalah kepemimpinan adalah pola-pola yang bervariasi dari tingkah laku yang diinginkan pimpinan selama proses pengarahan dan mempengaruhi karyawannya.Locke seperti yang dikutip oleh Pidekso dan Harsiwi (2001:2) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses membujuk (inducing) orang-orang lain menuju sasaran bersama. Berdasarkan beberapa definisi kepemimpinan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
3.      Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Jim Ife (1997:60-62), konsep pemberdayaan memiliki hubungan erat dua konsep yakni: konsep daya (power) dan konsep (disadvantaged)kepentingan. Pengertian pemberdayaan dapat dijelaskan dengan menggunakan empat perspektif yaitu: perspektif (pluralis, elitis, strukturalis, dan post-stulturalis).Menurut Parsons, et.al dalam Edi Suharto (2005:63), Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas dan mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.
4.      Pemberdayaan Perempuan
a.       Pengertian pemberdayaan perempuan
Menurut Novian (2010) pemberdayaan perempuan adalah upaya pemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri. Pemberdayaan perempuan merupakan sebuah proses sekaligus tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah kegiatan memperkuat kekuasaan dan keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat. Sebagai tujuan, makapemberdayaan merujuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh perubahan sosial, yaitu masyarakat menjadi berdaya.
b.      Tujuan Pemberdayaan Perempuan
Tujuan pemberdayaan perempuan adalah untuk menantang ideologi patriarkhi yaitu dominasi laki – laki dan subordinasi perempuan, merubah struktur dan pranata yang memperkuat dan melestarikan diskriminasi gender dan ketidakadilan sosial (termasuk keluarga, kasta, kelas, agama, proses dan pranata pendidikan). Pendekatan pemberdayaan memberi kemungkinan bagi perempuanmiskin untuk memperoleh akses dan penguasaan terhadap sumber – sumber material maupun informasi, sehingga proses pemberdayaan harus mempersiapkan semua struktur dan sumber kekuasaan
c.       Sasaran program perberdayaan Perempuan
Secara umum sasaran dari program pemberdayaan perempuan, yaitu:
·         Meningkatnya kualitas sumber daya perempuan di berbagai kegiatan sektor dan subsektor serta lembaga dan nonlembaga yang mengutamakan peningkatan kemampuan dan profesionalisme atau keahlian kaum perempuan.
·         Mewujudkan kepekaan, kepedulian gender dari seluruh masyarakat, penentu kebijakan, pengambil keputusan, perencana dan penegak hukum serta pembaharuan produk hukum yang bermuatan nilai sosial budaya serta keadilan yang berwawasan gender.
·         Mengoptimalkan koordinasi dan keterpaduan dalam pengelolaan pemberdayaan perempuan yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

5.      pemberdayaan dan Kesejahteraaan keluarga
a.       Pengertian Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga PKK merupakan singkatan dari Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.Singkatan PKK sepertinya lebih membudaya dari pada kepanjangannya.Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya di singkat PKK, adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaanya dari, oleh dan untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggerak menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera maju dan mandiri.
b.      10 Program Pokok PKK
·         Penghayatan dan Pengamalan pancasila
·         Program gotog royong
·         Program pendidikan dan keterampilan
·         Program pengembangan kehidupan berkoperassi
·         Program pangan
·         Program sandang
·         Program perumahan dan tata laksana rumah tangga
·         Program kesehatan
·         Program Kelestarian dan lingkungan hidup
·         Pogram perencanaan sehat
6.      Organisasi
Menurut David Cherrington (dalam Achmad Sobirin 2007: 5) organisasi adalah sistem sosial yang mempunyai pola kerja yang teratur yang didirikan olehmanusia dan beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka untuk mencapai satu set tujuan tertentu.


KESIMPULAN
1.      Peran Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam pelaksanaan program pemberdayaan perempuan
a.       Ketua PKK telah berperan dalam program pendidikan dan keterampilan, melalui kegiatan pelatihan memasak yaitu, sebagai Pembina yang mengkoordinator dan mengawasi secara langsung, jalannya kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota-anggotanya, dan menjadi fasilitator, dengan membantu melengkapi kekurangan dalam kegiatan pelatihan memasak seperti, membantu menyediakan bahan-bahan masakan yang kurang serta peralatan untuk memasaknya. Sama halnya dengan pelatihan memasak, dalam kegiatan pelatihan menjahit ketua PKK berperan sebagai pembina yang mengkoordinator dan memberikan arahan terhadap TP PKK ,serta menjadi fasilitator yang menyediakan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini seperti bahan-bahan untuk menjahit, berupa jarum, benang dan sebagainya, serta dalam pelatihan ini juga ketua PKK menyedikan tempat yang nyaman sehingga kegiatan pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik.
b.      Peran ketua PKK dalam program kesehatan, melalui kegiatan penyuluhan narkoba dan imunisasi ini, dimana dalam kegiatan penyuluhan bahaya narkoba ketua PKK, berperan sebagai ketua Penyelenggara kegiatan yang bertanggung jawab atas kegiatan penyuluhan,serta ikut menjadi pemateri dalam penyuluhan dan menjadi fasilitator, yaitu membantu menyediakan konsumsi untuk peserta penyuluhan. Dan peran ketua PKK dalam kegiatan imunisasi yaitu sebagai pemimpin dan bukan saja hanya sebagai pemimpin, tapi ketua PKK juga mengawasi dan memfasilitasi kegiatan ini dengan menyediakan tambahan gizi berupa susu untuk balita dan anak-anak yang mengikuti kegiatan imunisasi ini.
c.       Peran ketua PKK dalam program ekonomi yaitu ketua PKK telah melaksanakan perannya dalam kegiatan pembuatan kerajinan tangan dari rotan, dimana ketua PKK dalam kegiatan ini sebagai pemimpin yang mengawasi berlangsungnya kegiatan ini, serta menjadi fasilitator yang melengkapi kekurangan dalam kegiatan ini, seperti memfasilitasi perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembuatan kerajinan tangan ini seperti penyedian sebagian rotan dan lain- lainya, dan membantu masyarakat dalam memasarkan hasil dari kerajinan ini. Ketua PKK dalam hal ini juga selalu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatanini, namun belum optimal. Dikarenakan keterbatasan anggaran dana untuk kegiatan pelatihan ini.
2.      Terhadap pelaksanaan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Ketua
Terdapat hambatan- hambatan yaitu susahnya mengarahkan TP PKK karena kurangnya tingkat pengetahuan dan keterampilan anggota PKK, anggota PKK yang susah dikumpulkan karena memiliki kesibukkan masing-masing, dan minimnya anggaran dana yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan PKK. Dengan keterbatasan anggara ini juga menjadi alasan, mengapa dari 10 program PKK hanya beberapa program saja yang dapat berjalan. Namun ketua PKK juga mendapat dukungan dalam pelaksanaan program pemberdayaan perempuan yang berupa dukungan semagat dari camat, keluarga, dan TP PKK, serta pengalaman pernah menjadi anggota PKK , sebelum menjabat sebagai ketua PKK.


DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sobirin. 2007. Budaya Organisasi Pengertian, Makna dan Aplikasinya dalam Kehidupan Organisasi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan. Anonim. 2010. Panduan Pedoman PKK ( Tim Pengerak PKK Tingkat Pusat). Jakarta.
http://hipni.blogspot.com/2011/08/definisi-pengertian-organisasi.html(diakses 14 Sep2015)
Tampubolon, Mangatas. “Pendidikan Pola Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan sesuai Tuntunan Otonomi Daerah”. Dalam jurnal Pendidkan dan Kebudayaan Online. Jakarta: Depdiknas, Volume 32. November 2001.

Komentar

Postingan Populer